Headlines

ipwl

artikel

Konsultasi


Ane mau jujur.. ane termasuk pemakai narkoba aktif selama 15tahun..semua jenis narkoba ane pakai.. alkohol juga selalu setia menemani pagi sampe malam.
ane smpet di masukin pesantren yg katanya bisa mmbantu penyembuhan.. tapi kagak mempan.. justru nambh parah.. udah biayanya mahal malah nambh parah "makenya"..
padahal untuk keluar dari jerat narkoba itu murah.. gak perlu masuk lido sukabumi yg mahal itu atau pesantren yg juga mahal..
ane alhamdulillah udah 5taon ini kagak nyentuh narkoba lagi.. caranya?

pertama peran ortu atau orang terdekat kita mendukung tanpa menghakimi.. ini pengalaman ane.. ortu ane setelah memasukkan ane ke pesantren mahal itu trus liat an tetep "make" akhirnya sadar kalo sebenernya perhatian dan kasih sayang lebih penting buat para pecandu kayak kami..

kedua jauhi orang orang pemakai.. biar ilang temen daripada punya temen tapi ngajak rusak..
poin yang kedua ini yg susah.. apalagi waktu itu ane udh kerja.. berat kalo mau pindah kerja biar jauh dr temen sesama pemakai.. tapi ane melakukannya denga bicara dengan mereka bahwa ane mau berhenti make..

ketiga.. begitu kita sudah memutuskan untuk menjauhi sesama pemakai cari temen baru yang "bersih".. kalo ane melakukan banyak kesibukan dirumah.. atau kalo hobi maen game belilah konsol game.. toh harga konsol game sama kok sama harga narkoba.. bedanya konsol game sekali beli bis di pakai berkali kali.. gak kayak narkoba di beli di pakai cuma sekali.. lebih murah kan..
ke empat.. gantilah narkoba dengan nutrisi dan vitamin..vitamin di apotek murah murah kok.. apalagi kalo yg generik.. rajin rajin minum susu.. susu kental sekaleng cuma 9000 paling mahal.. masa beli narkoba yg harganya berkali kali lipat visa belu vitamin sama susu kagak bisa?

yg terakhir kuatkan ibadah.. karena ibadah itu mengalihkan kita untuk berbuat negatif..

itu yg ane lakukan untuk berhenti menjadi pemake.. tanpa biaya mahal masuk panti rehabilitasi
http://www.kompasiana.com/tommyroysambora/cara-murah-berhenti-pakai-narkoba_55293f7a6ea834e41f8b45a7

Adiksi merupakan suatu kondisi ketergantungan fisik dan mental terhadap hal-hal tertentu yang menimbulkan perubahan perilaku bagi orang yang mengalaminya. Dalam adiksi, terdapat tuntutan dalam diri penyalahguna narkoba untuk menggunakan secara terus menerus dengan disertai peningkatan dosis terutama setelah terjadinya ketergantungan secara fisik dan psikis serta terdapat pula ketidak mampuan untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi narkoba meskipun sudah berusaha keras.
Adiksi atau ketergantungan terhadap narkoba merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami ketergantungan secara fisik dan psikologis terhadap suatu zat adiktif.   

Adiksi narkoba adalah suatu masalah yang sangat kompleks. Untuk itu perlu dipahami bagaimana karakteristik adiksi itu sendiri. Roger & McMillins (1991) mengatakan bahwa adiksi dapat digolongkan sebagai suatu “penyakit” yang memiliki kriteria sebagai berikut :
  • Merupakan penyakit primer
  • Seringkali tidak diperlukan suatu kondisi awal khusus untuk dapat menyebabkan seseorang menjadi penyalahguna.
  • Kronis
  • Penyakit adiksi ini merupakan kondisi yang berulangkali kambuh dan terus menerus menerus menginggapi penyalahguna narkoba seumur hidupnya. Yang mendorong dirinya untuk tidak terjerumus adalah dukungan dari lingkungannya (terutama keluarga sebagai kelompok sosial inti), adaptasi sikap sesuai dalam menghadapi masalah ini, dan komitmen pribadi yang lagi-lagi muncul selain dari dalam diri penyalahguna, juga karena dukungan lingkungannya.
  • Progresif
  • Penyakit adiksi dengan kondisi fisik dan psikologis penderita semakin lama akan mengarah pada keadaan yang memburuk.
  • Potential fatal
  • Bila tidak ditolong dapat mengakibatkan kematian atau mengalami komplikasi medis, psikologis dan sosial yang serius.
Dampak penyakit adiksi :
Bagi penyalahguna, dalam kecanduan seseorang terdapat suatu lingkaran yang tidak berhenti kecuali seseorang mulai melakukan intervensi (memutuskan pola adiksi tersebut) pada intinya, lingkaran ini menjelaskan ketidaknyamanan yang dialami seorang penyalahguna dimana dia menggunakan narkoba sebagai sarana untuk meningkatkan kondisinya, yang selanjutnya justru akan mendorong penyalahguna tersebut untuk mengalami rasa tidak nyaman kembali.
Keadaan fisik dan psikis yang muncul ketika penyalahguna narkoba mulai mengalami ketergantungan narkoba menyebabkan ketidaknyamanan yang ditunjukan oleh perubahan perilaku dan ekspresi verbal dan non vebal.
Pola perilaku negatif pada diri penyalahguna narkoba tersebut menambah parah keadaan psikis yang sebaliknya akan juga memperburuk keadaan perilaku penyalahguna narkoba tersebut.
Berbagai macam pola negative (fisik, psikis, dan perilaku) mendorong penyalahguna narkoba untuk harus mengkonsumsi narkoba, hal ini akan memperburuk kembali keadaan fisik dan psikisnya dan akan membentuk perilaku yang semakin negatif.
Tahap-tahap perubahan :
Sebagai suatu penyakit kronis, adiksi tidak dapat disembuhkan. Pulih merupakan kata yang lebih tepat dalam menggambarkan upaya seseorang mengatasi penyakit ini. Pemulihan (recovery) seorang penyalahguna narkoba berlangsung seumur hidup dimana dia dan lingkungannya harus berjalan beriringan dalam mempertahankan pemulihan mereka.
Tujuan pemulihan diawali oleh stabilitas fisik penyalahguna. Selanjutnya diarahkan agar penyalahguna memandang dirinya serta lingkungannya melalui sudut pandang yang positif disertai dengan penerimaan diri, sehingga penyalahguna menyadari dirinya sebagai individu yang memiliki peran, hak serta kewajiban di dalam masyarakat. Dalam proses tersebut penyalahguna tidak akan dapat mempertahankan pemulihannya jika tidak didukung oleh pola interaksi yang sehat dengan lingkungan.
Pada dasarnya program pemulihan ditargetkan kepada proses reintegrasi penyalahguna ke masyarakat umum dimana dirinya memiliki peran serta kualitas hidup yang memadai untuk hidup wajar sebagai bagian dari masyarakat.
Memotivasi individu yang mengalami ketergantungan pada narkoba untuk mau menghentikan pola penggunaan zatnya bukanlah hal mudah. Ada tahap-tahap perubahan yang dialami oleh seorang penyalahguna narkoba yang mempengaruhi proses pemulihannya. 
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/09/18/751/mengenal-adiksi
rymy5tm,